Perbandingan Penjual Online dan Trandisional

 

Assalamulaikum Wr.Wb.

Era zaman sekarang memang sudah ke Online namun makin maju perkembangan sebuah negara juga suatu kebijakan mengikuti walau agak lambat. Contoh kasus 2012 awal mula Indonesiaa ada market place dan gaungnya di tahun 2016 kesini setelah bermunculan marketplace dan dunia marketing.

Di akhir tahun 2019 pihak Facebook mengenakan PPN atas aktifitas iklan dan diikuti dengan Google dan pihak MP terutama Orange menaikkan admin 3.5% dan sekarang tembus  7%  tidak lama kemudian pihak hosting lokal juga menerapkan hal sama di awal 2020.  Disini mau sharing perihal pengalaman pribadi dari ngeblog, jualan dan mengerjakan sedikit iklan di dunia maya. Jualan di MP serius disini ia karena semua perlengkapan sudah saya beli dari domain, domain micro, sosial media, produk tentunya, perlengkapan dari PC - CCTV dll.

Perhitungan biaya jualan online :

Pertama adalah nama domain, karena waktu awal ane menentukan nama yang unik dan mudah diingat serta familir agar nanti ngebrandingnya mudah. Waktu itu nama domain ngincer ext. com namun sudah di parkir orang luar dapatnya ext. ID yang COM sudah di parkir orang. Bir lebih keren akhirnya ane beli via Google Domain 4.3 sekian domain tersebut. Setelah domain beres nambahin 5 domain micro di awal yang bersangkutan tentunya dengan produk. Langkah selanjutnya adalah memilih hosting dimana pakai yang aman dengan memilih VPS bisnis 5.4/th. Tahap domaian dan hosting selesai baru membuat kelengkapan sosial media dari fb,twitter, YT dan Tiktok baru dibuat kmren 2020 usahakan sama karena ini akan berpengaruh saat menjalankan iklan. Langkah lanjutan adalah membuat web dimana kita harus punya thema disini gunain CMS WP dengan thema premium dengan harga 350rb, sat set jadi seharian plus blog micro. Selain membuat web tentu perangkat pendukung kita juga beli waktu itu beli PC rakitan 8jt an sama monitor 34inchi 4 sekian, CCTV nyicil 2 dulu di luar sama tempat packing harga 700an dapat 2 bisa konek ke HP langsung. Semua siap baru menjalan iklan di fb waktu itu habis 1.5 bulan pertama setelah itu ane naikin di angka 3-4/bln.

Dalam jangka waktu kurang lebih 1-3 bulan profit belum begitu kelihatan masih nutup sana sini dan alhmdllh di bulan 4 kesini customer sudah cukup banyak sehari bisa 40 orderan kalo tanggal muda bisa lebih. 

Kurang lebih rincian biaya setahun dalam membuat toko online:

  • Domain dan Hosting 6jt
  • Peralatan 14jt
  • Iklan 24jt
  • Modal awal barang 75jt
  • Artikel 3jt
Kurang lebih setahun habis 122jt, ini adalah hitungan kasar ia, masih beberapa yang belum kehitung misal beli kardus, buble, kertas thermal, yang packing dan biaya listrik dan internet. Modal selama setahun muter2 ia dalam 1 bulan ada 2 invoice kadang 4 selama setahun berjalan.

Biaya jualan tradisional, misal ini warteg atau nasi padang atau soto atau tukang sayur:
  • Biaya sewa 18 -25jt/th
  • Dekor 10jt
  • Listrik dan air 400rb/bln = 4.8jt/th
  • Modal 20jt
Total jadi 60jt untuk jualan secara trandisional karena tidak memanfaatkan iklan dan web.

Disini ane mau sharing saja karena aturan makin kesini main cihuy semua serba ada pajak ia, dimana kalo kamu terjun online pasti omset yang sudah memenuhi UMKM bakal kena beda hal dengan penjual tardisional. sebenarnya bedanya cuma disini skrng jadi kalo dari kaca mata ane untuk skrng ini jualn online sudah tidak bagus kalo ngambil untunya sedikit atau pas2 an bakal di gedor sama yang puna modal melimpah, lihat saja sekarang harga pasti naik karena penjual ikuti aturan yang ada.

Contoh kasar disini kalo kamu jualan di orange punya margin 20% sudah pas pas an karena akan di potong admin sekitar 7 -9% belum kamu keluar untuk packing, modal iklan berjalan, internet, listrik, dan opersional lainnya. Untuk yang punya margin 20% mungkin kamu bisa ngantongin bersih di angka 3-5% cara yang jitu adalah menekan iklan dan memanfaatkan sosial media yang ada. Hitungan disini belum selesai ia karena kamu masih punya tanggungan tahunan untuk pajak. 

Dan untuk tradisional yang sekarang berjalan hanya dikenakan pajak tahunan hal ini yang beda ia. Kalo dulu di tahun 2016 - 2019 mungkin enak jualan online karena pandemi kmren akhirnya kebijakan keluar semua untuk transaksi online , ane juga sebatas jualan kecil2 an aj online alih profesi ke yang lain karena hal dasar diatas, di terjang pandemi tapi kewajiban tetap sakit tapi tak berdarah. 

Tahun 2022 ini mulai terang dan berjalan seperti tahun 2019 semoga terus begini dunia ia agar kita bisa fokus dalam menjalankan usaha. Amin

No comments for "Perbandingan Penjual Online dan Trandisional"