Taman Garuda Parang Magetan, Proyek Yang Terbengkalai

Foto: Pojokpitu.com
Asslamulaikum Wr.Wb.
Desa Parang adalah sebuah desa yang ada di Kabupaten Magetan yang paling selatan dimana secara administratif parang memiliki dusun yang cukup banyak dan kecamatan parang sendiri berbatasan langsung dengan kota tetangga misalnya dengan Ponorogo (sampung) atau dengan Sayutan -Bulukerto (Wonogiri) .

Mungkin bagi orang Desa Parang ini belum begitu terkenal khususnya orang luar Magetan paling tahunya Telaga Sarangan, itu wajar saja karena parang tidak memiliki potensi wisata yang cukup menjajikan salah satu wisata yang patut dikembangkan adalah pendakian Gunung Blego ia ini adalah potensi wisata yang menjajikan atau menggarap gunung bancak sebagai destinasi alternatif selain Blego.

Bagi ane sendiri memiliki sebuah destinasi wisata di suatu daerah secara tidak langsung akan melahirkan entrepreneur baru di kawasan tersebut dan juga memajukan perekonomian tentunya. ane disini mau bahas sebuah ruang terbuka hijau (RTH) malah bahas wisata heee.. semenjak pasar dibongkar tahun 2012 an kalo gak salah ia lupa terus dipindah atau direlokasi ke lapangan yang dulunya sebagai pasar malam kalo bulan puasa kini berbalik pasar lawas dijadikan tempat pasar malam heee.  Ngomongin pasar lawas yang dengungnya tadinya akan dijadikan sebuah tempat pelayanan kesehatan (Rumah Sakit) tapi nyatanya itu tidak terjadi kemudian berubah menjadi sebuah perencanaan sebagai ruang terbua hijau atau taman kota dan anehnya proyek yang sempat berjalan sampai sekarang juga tidak terurus dan akhirnya pasar lawas menjadi tempat yang gelap gurita dikala malam tiba hal ini tentunya juga kalo ada sebuah pertujukan juga dapat memicu tindakan yang tidak diinginkan.  Pembangunan sarana ruang terbuka hijau pasar lawas semoga bisa diteruskan sehingga warga bisa mempergunakan keberadaan taman garuda ini , sebab mangkraknya ini sepertinya tidak adanya anggaran untuk kelanjutan proyek pembangunan taman garuda.

Waktu dulu sekitar tahun 2000 an parang itu sahdu menurut pribadi ia waktu berangkat sekolah dari terminal ke SMP 1 Parang masih ada angkot yang jurusan Lembeyan mobil bak atau colt bayare mung 300 repes ada juga dari parang sampai SMP itu jalan kaki tapi ane belum pernah ngerasain sih , namun seiring berkembangnya zaman moda transportasi ini kian lesu bahkan sebuah angkot parang -magetan yang mana di tahun 2005 an dulu masih ada banyak sekali kini juga hanya tersisa di jam ja tertentu  ironis memang tapi mau gimana lagi inilah perubahan . Perubahan zama digital seperti sekarang juga memungkin orang dapat exspansi dari orang biasa menjadi orang yang bercukupan dengan cara pemanfaatan keberadaan sebuah internet misalnya berjualan secara online, pemanfaat droship, reseller atau affiliate bisa diterapkan di masa kini atau kamu yang sudah mengerti dunia PPC juga bisa terjun disini.  Kemajuan teknologi memang bisa merambah ke berbagai aspek yang tadinya berdagang cuma disekitar kita kini bisa antar kota bahkan provinsi bahkan antar negara dengan adanya internet, pemanfaat sebuah iklan Facebook atau Google Ads memang bisa menargetkan market ke penjuru dunia. lah kenapa jadi bahas dunia marketing :p  tapi gpp pembahsan perkembangan zama memang harus di sadari dari kitanya kalo gak mengikuti takutnya malah tersungkur jatuh kebawah.

Semoga proyek taman garuda parang ini bisa dilanjutkan karena ane melihat Bupati sekarang cukup antusias dalam yang yang bersifat keperluan bersama, tapi sepertinya lebih fakus perkembangan pariwisata khususnya sarangan sih tapi siapa tahu habis lebarang atau tahun depan dapat anggaran taman garuda ini. Ane mah sebagai warga biasa cuma bisa berharap bahwa taman ini segera terealisasikan secepat mungkin agar parang khususnya punya taman yang cukup lebar dan bisa jadi ini menjadi iconya parang loh ia siapa yang  lewat taman garuda bisa selfie :D khususnya warga diluar Magetan seperti Ponorogo kan kebanyakan lewat parang kalo mau ke Telaga Sarangan.

Parang dulu dan kini memang beda tapi dari perbedaan ini semoga kerukunan antar warga tetap tidak berubah mengingat perkembangan era 4.0 bisa merubah perilaku manusia yang tadinya pediam bisa meraung dalam arti pemanfaatan teknologi, kebersamaan gotong royong yang sudah tertanam harus terus di jungjung tinggi dan terus dibudidayakan walau generasi berubah , kita sebagai orang tua eh kok ngomongin kayak sudah tua saja ane ia :D tapi gpp memang sudah bapak2 kok  harus mengajarkan yang namanya toto kromo, anggah ungguh kepada yang lebih tua tidak boleh keminter harus tahu kondisi dimana kita bisa bersuara dimana kita bisa diam, karena yang ane lihat khususnya di kota besar anak-anak itu kebanyakan tidak terkontrol dengan baik mungkin karena kesibukan orang tuanya atau karena lingkungan mungkin namun kalo didesa sudah mengikuti kehidupan kota mending di jewer ae anak;e :D boleh mengikuti orang kota tapi yang positif seperti jualan online, cara belajarnya atau model komunikasinya yang berani berbicara di ruang publik. Orang desa itu sebenarnya lebih potensial berkembang karena lingkungan masih adem namun ia karena faktor lingkungan juga akhirnya orang -orang desa lebih menikmati kehidupannya yang kini lain hal dengan orang kota yang dituntut untuk selalu gerak atas dasar memang harus gerak kalo tidak gerak untuk memberikan makan kepada keluarga juga berat , namun juga ada orang kota yang enjoy dengan keadaanya hanya sebagai pekerja biasa, itu semua boleh tapi demi perubahan di keluarga kita harus tahu bagaimana cara mencipatkan kehidupan yang lebih baik dari generasi sebelumnya misalnya dari Ibu kita hanya lulusan SD misalnya kita bisa SMA dan kemudian kita bisa bekerja melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi ke Sarjana kalo bisa ke Magister lebih bagus ke Doktor ini adalah konsep permbaikan kwalitas hidup dalam generasi, kalo pendidikan sudah bagus otomatis kehidupan kita akan mengikuti. Seperti yang di canangkan oleh pak lurah Pongok, Klaten yaitu Bapak Junaidi yang berhasil melakukan pemanfaatan Dana Desa menjadi produktif lewat pariwisata dimana target beliau harus mencetuskan sarjana disetiap RT dengan pergerakan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dimana setiap warga akan mendapatkan sumbangan pendidikan dari BUMDes tersebut, hal seperti ini harusnya bisa ditiru ia untuk Lurah lainnya di Indonesia Bapak Junaidi ini memang benar-benar kerja untuk kemakmuran warganya dengan program kerjanya yang mencerdaskan masyrakat yang dinaunginya, dalam artinya warga yang ada di lingkup kelurahannya dengan adanya para Sarjana disetiap RT maka tidak mungkin pemikiran dan cara bersosial akan berbeda serta motivasi untuk selalu maju juga akan tertanam pada warganya jika sudah menyandang gelar sarjana.

Update perihal perkembangan taman garuda parang dimana pada awal tahun 2020 saya dan keluarga kecil sowan atau endang ke rumah Ibu sekalian jalan-jalan di area Magetan dan tidak lupa juga ke pasar parang dan juga ke taman garuda ini. Kalo tahun sebelumnya lebih tepatnya di bulan April 2019 taman ini memang belum sama sekali di garap alias cuma papan nama yang ada di depan tahun ini taman mulai dibangun dan sudah dalam keadaan rapi akan tetapi perlu ada tambahan mungkin ia masih gersang alias tanamannya belum ada sama sekali hanya kolam ikan yang ada di tengah tapi perawatannya juga kurang banget airnya kotor banget, selain kolam juga ada tempat mainan anak-anak yang ada di ujung barat mungkin lebih ditambahin lagi mainannya. Acara endang ini sebenarnya ingin lebih explore magetan akan tetapi ada kendala dengan kendaraan jadi tidak semua ke explore yang tadinya pengen mendaki gunung lawu,gunung bancak dan gunung blego tidak terlaksana, kalo telaga sarangan cukup puas bisa 2 hari disana sama sekalian mampir ke Air Terjun Tirtosari . Semua ini demi memberikan info terupdate tentang wisata di kota tercinta yang ane tuangkan di beberapa blog yang ane kelola, jika teman2 wong parang khususnya membaca ini dan punya minat ngeblog atau jualan online bisa curhat2 saja kebetulan kita juga hoby ngeblog dan jualan online. Semoga kedepan taman ini menjadi taman yang asri tentunya sesuai fungsi ruang terbuka hijau.

Sekian dulu cerita kali ini semoga curhatan ane kali ini bisa bermanfaat, kalo mau nanya tentang pengembangan usaha secara digital bisa sharing kita ia bro cuit-cuit lewat twitter atau Instagram di @eugboni

Terima kasih yang sudah mampir disini , kalo gak ada yang mampir saya ampiri ke rumah masing-masing :D salam dari anak kampung Dusun pedalaman dari Kecamatan Parang yang mencari nafkah di perkotaan.


No comments for "Taman Garuda Parang Magetan, Proyek Yang Terbengkalai"